Anatomi Telinga – Pada dasarnya, manusia memiliki 5 indera, salah satunya indera pendengaran yang berbentuk sebuah organ yaitu telinga.
Artikel ini menjelaskan bagaimana prosesnya telinga berfungsi sebagai indera pendengar manusia.
Yuk sama-sama belajar temukan jawabannya dengan mengetahui lebih dulu tentang anatomi telinga manusia melalui penjelasan di bawah ini.
Buka Daftar Isi
- 1 Telinga Manusia
- 2 Anatomi Telinga Manusia
- 3 1. Telinga Bagian Luar
- 4 Daun Telinga
- 5 Liang Telinga atau Saluran Telinga
- 6 2. Telinga Bagian Tengah
- 7 Membran Timpani (Gendang Telinga)
- 8 Rongga Timpani
- 9 Tulang dan Otot Pendengaran
- 10 3. Telinga Bagian Dalam
- 11 Bagian Bagian Telinga Dalam
- 12 Cara Merawat Telinga
- 13 Membersihkan Telinga dengan Cara yang Benar
- 14 Jaga Telinga Agar Tetap Kering
- 15 Jaga Telinga dari Suara yang Keras
- 16 Melakukan Pemeriksaan Rutin ke Dokter
- 17 Related posts:
- 18 Related
Telinga Manusia
Sebelum mengenal anatomi manusia dan memahaminya, sebaiknya kamu mengingat kembali informasi penting terkait telinga. Telinga adalah salah satu organ indera yang berfungsi untuk mendengar.
Ada unsur-unsur yang dibutuhkan untuk bisa mendengar, yaitu suara dan persepsi energi suara.
Setiap kali-nya telinga mendengar suara, maka telinga akan mengidentifikasi suara apa yang terdengar dan melakukan lokalisasi yaitu mencari tahu asal suara yang terdengar tersebut.
Setelah itu, otak dan sistem saraf pusat akan melakukan persepsi energi suara yang terdengar tadi.
Anatomi Telinga Manusia
Tahukah kamu ? bahwa telinga manusia memiliki kemampuan untuk mendengar suara dengan frekuensi sekitar 20-20.000 Hz?
Fakta tersebut tentunya tidak terlepas dari anatomi telinga manusia yang terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Berikut ini merupakan informasi bermanfaat mengenai anatomi telinga manusia, bagian dan fungsinya:
1. Telinga Bagian Luar
Telinga manusia bagian luar berfungsi sebagai halnya corong yang menangkap getaran suara dari luar telinga dan menyalurkannya hingga ke gendang telinga. Telinga bagian luar terdiri dari dua bagian. Kedua bagian tersebut merupakan daun telinga dan liang telinga.
Berikut ini adalah bagian-bagian yang ada di telinga luar:
Daun Telinga
Daun telinga atau pinna adalah bagian dari telinga luar yang paling menonjol dan kelihatan.
Setiap manusia umumnya memiliki dua daun telinga yang terletak pada dua sisi yakni sisi kiri dan sisi kanan.
Daun telinga terbentuk dari tulang rawan.
Fungsi daun telinga adalah sebagai pengumpulan gelombang suara dan menyalurkannya ke liang dan saluran telinga.
Selain dari itu, fungsi dari daun telinga adalah untuk melakukan lokalisasi suara yakni dengan merasakan daun telinga pada sisi mana yang lebih dekat dengan suara tersebut.
Liang Telinga atau Saluran Telinga
Bagian selanjutnya dari telinga luar setelah daun telinga adalah liang telinga atau saluran telinga. Saluran telinga orang dewasa umumnya memiliki panjang kurang lebih 3 cm.
Bentuk lubang telinga tersebut menyerupai huruf S.
Pada bagian awal saluran telinga atau lubang telinga tersusun yaitu dari tulang rawan dan pada bagian selanjutnya tersusun dari tulang keras.
Fungsi lubang teliga atau liang telingaadalah sebagai penyaluran getaran suara menuju telinga bagian tengah.
2. Telinga Bagian Tengah
Telinga bagian tengah terletak di antara telinga bagian dalam dan telinga bagian luar.
Batas telinga luar dengan telinga tengah ditandai dengan membran timpani atau gendang telinga.
Bentuk dari telinga tengah seperti halnya kubah dengan enam sisi.
Fungsi telinga tengahadalah sebagai pemindahan getaran suara dari gendang telinga menuju cairan telinga yang ada di telinga bagian dalam.
Ada beberapa bagian pada telinga bagian tengah yang mendukung pemindahan getaran suara yang terdengar.
Berikut ini adalah beberapa bagian yang ada di telinga tengah:
Membran Timpani (Gendang Telinga)
Membran timpani merupakan sebuah selaput yang membagi saluran telinga atau lubang telinga bagian tengah dengan telinga bagian luar.
Membran timpani bisa juga disebut dengan gendang telinga. Hal tersebut karena bentuk dari membran timpani memang menyerupai gendang.
Gendang telinga (membran timpani) memiliki diameter berukuran 1 cm dan berbentuk cekung.
Dalam bagian gendang telinga terdapat saraf sehingga membuatnya adanya rasa sakit apabila menyentuh bagian membran timpani (gendang telinga).
Fungsi gendang telinga adalah sebagai respon suara yang ditandai dengan adanya getaran pada gendang telinga.
Rongga Timpani
Setelah selaput atau membran timpani, bagian selanjutnya dari telinga tengah yaitu rongga timpani.
Rongga timpani terdiri dari dua otot pendengaran dan tiga buah tulang pendengaran.
Tulang dan Otot Pendengaran
Fungsi tulang pendengaran atau disebut osikel pendengaran adalah sebagai penghubung membran timpani dengan telinga dalam. Berikut ini adalah tulang-tulang pendengaran:
- Maleus (Martil)
Tulang pendengaran maleus (martil) adalah tulang pendengaran yang menempel di bagian membran timpani. Maleus memiliki bentuk tulang seperti martil.
Fungsi tulang maleusatau tulang martil adalah sebagai penerus getaran dari membran timpani.
- Incus (Landasan)
Tulang pendengaran incus terdapat dibagian dekat tulang maleus atau tulang martil.
Incus atau disebut tulang landasan dengan ukuran kecil dan berbentuk seperti sebuah landasan pesawat.
Fungsi tulang incusadalah sebagai memberi respons tulang maleus.
- Stapes (Sanggurdi)
Tulang pendengaran berikutnya yang ketiga adalah tulang stapes atau dikenal dengan tulang sanggurdi.
Bentuk dari tulang sanggurdi seperti sanggurdi kuda yang memiliki bagian yang melengkung (cekungan).
Fungsi tulang stapes adalah untuk memberikan respons dari getaran yang diteruskan oleh tulang stapes dan mengalirkan gelombang suara ke telinga dalam.
Getaran suara yang direspon dari getaran membran timpani akan menggerakan tulang-tulang pendengaran dengan gerakan yang memiliki frekuensi yang sama.
Gerakan dari ketiga tulang pendengaran tersebut akan menghasilkan tekanan yang menyerupai gelombang. Gelombang ini pun akan membuat gerakan yang mirip dengan gerakan cairan telinga dalam.
- Otot Pendengaran
Selain dari tulang pendengaran, pada bagian telinga tengah terdapat juga dua otot pendengaran. Kedua otot pendengaran ini merupakan tensor timpani dan stapedius.
Otot tensor timpani adalah otot telinga yang terdapat di tulang maleus, sedangkan otot stapedius adalah otot telinga yang terdapat di tulang stapes.
Fungsi otot tensor timpani adalah sebagai penarikan gendang telinga ke dalam dan membuatnya tegang. Pada saat yang sama.
Fungsi otot stapedius yaitu sebagai pelindung telinga dari suara keras muncul sebagai refleks timpani. Otot stapedius ini akan mengurangi pergerakan tulang stapes. (ngampus.id).
3. Telinga Bagian Dalam
Bagian selanjutnya adalah telinga dalam. Melalui namanya, kita pun sudah tahu bahwa bagian telinga tersebut adalah bagian telinga yang paling dalam. Telinga dalam terletak pada tulang labirin.
Tulang labirin berbentuk seperti halnya labirin yang dilapisi dengan membran labirin.
Ada bagian yang terletak di antara tulang labirin dengan membran labirin, yaitu perilimph. Membran labirin ini memiliki cairan sendiri yang bernama endolimph.
Bagian Bagian Telinga Dalam
Berikut ini merupakan beberapa bagian yang ada di telinga dalam:
- Koklea Telinga
Koklea adalah bagian dari telinga dalam yang berbentuk spiral seperti halnya rumah siput.
Fungsi koklea adalah sebagai pengubah getaran suara menjadi persepsi pendengaran. Koklea memiliki ukuran kurang lebih lebar 9 mm dan tinggi 5 mm.
- Ruang Koklea
Di dalam koklea terdapat tiga ruang yang berisikan cairan perilimph. Ketiga ruang koklea ini merupakan ruang bawah, ruang depan, dan ruang atas.
Tetapi hanya ada satu ruang yang diisi dengan endolimph, yaitu ruang tengah atau sering disebut dengan saluran koklea.
Fungsi ruang kokleaadalah sebagai penampungan cairan koklea.
- Organ Korti
Organ korti dilapisi oleh membran yang disebut juga dengan membran basilar. Besar organ korti berukuran kecil seperti ukuran kacang polong.
Fungsi organ kortiadalah sebagai pengubah gelombang menjadi impuls saraf.
Ada beberapa bagian penting pada organ corti, di antaranya adalah sel rambut dalam, sel rambut luar, sel penunjang Deiters, Claudiu’s, Hensen’s membran tektoria dan lamina retikularis.
Bagian-bagian tersebut sebagai penyampaian persepsi suara ke otak dan sistem saraf pusat sehingga manusia bisa mendengar dan memberikan respon.
BACA JUGA : SISTEM TATA SURYA TERLENGKAP
Cara Merawat Telinga
Sama halnya dengan mata, telinga juga organ paling penting bagi kita. Untuk itu kita sangat disarankan untuk menjaga telinga kita untuk tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
Berikut cara merawat telinga :
Membersihkan Telinga dengan Cara yang Benar
Mungkin sebagian besar orang cara membersihkan telinga dengan benar dan cepat yaitu dengan memakai cotton bud, tetapi ternyata cara ini justru kadang akan berakibat sangat fatal.
Cotton bud tidak dianjurkan untuk dimasukan ke dalam telinga, cara ini menyebabkan kotoran akan malah masuk dan mengganjal di dalam telinga.
Selain itu, memasukan benda ke dalam telinga juga beresiko merusak organ sensitif telinga, seperti gendang telinga.
Terus, bagaimana cara membersihkan telinga dengan benar ?
Rupanya telinga kita dapat membersihkan dengan sendirinya, yaitu dengan cairan lilin yang keluar dari dalam telinga.
Dan juga kotoran pada telinga sangatlah wajar, jadi kita cukup membersihkan telinga menggunakan handuk lembut atau sejenisnya, dengan membersihkan rongganya saja tanpa masuk kedalam.
Kita juga bisa membersihkan telinga dengan pergi ke dokter dengan di bersihkan dengan alat khusus untuk membersihkan telinga.
BACA JUGA : ANATOMI AKAR TUMBUHAN
Jaga Telinga Agar Tetap Kering
Telinga yang selalu lembab atau basah biasanya sangat rentah terkena bakteri untuk masuk ke dalam telinga, hal ini dapat menyebabkan telinga terserang penyakit dan infeksi.
Oleh karena itu, pastikan telinga anda agar tetap kering agar terhindar dari bakteri.
Untuk anda yang hobi renang atau beraktivitas di air sebaiknya anda memersihkantelinga anda setiap sudah melakukan aktivitas tersebut dengan handuk atau kain.
Jika anda merasa ada air yang masuk ke dalam telinga, segera miringkan kepala anda ke bagian yang termasuki air.
Jangan lupa juga agar membersihkan telinga anda setiap habis mandi.
Jaga Telinga dari Suara yang Keras
Tidak semua suara yang di dengar aman bagi telinga, karena telinga memiliki kapasitas kemampuan untuk mendengar suara.
Apabila telinga anda terlalu sering menerima suara keras, dapat membuat berkurangnya pendengaran anda.
Untuk menjaga kesehatan telinga dari suara keras anda dapat melakukan hal berikut :
- Memakai penutup telinga apabila anda bekerja di pabrik yang mengeluarkan suara bising.
- Jangan terlalu keras mengatur volume jika mendengarkan musik melalui earphone.
- Jangan mendengarkan banyak suara keras dalam satu waktu.
- Jangan terlalu dekat sound apabila anda menonton konser.
BACA JUGA : STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN BUNGA TERLENGKAP
Melakukan Pemeriksaan Rutin ke Dokter
Selain pencegahan kesehatan telinga dari 3 cara diatas, anda tetap baiknya memeriksa rutin ke dokter telinga.
Sehingga anda dapat memastikan telinga anda tetap sehat setiap waktu.
Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati