Cabe rawit yang memiliki nama latin (Capsicum frutescens) merupakan tanaman yang cocok untuk di tanam di daerah tropis terutama di sekitar daerah khatulistiwa. Cara budidaya cabe rawit ini terbilang mudah, kini decyra akan menerangkannya dengan lengkap.
Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih dapat berbuah, tetapi masa panennya lebih sedikit daripada membudidayakannya di dataran rendah dan juga produksi bijinya lebih sedikit.
Budidaya cabe rawit lebih sedikit resikonya daripada membudidayakan cabe besar, karena cabe rawit lebih tahan terhadap serangan penyakit dan hama. Berikut penjelasan cara bercocok tanam cabe rawit dari mulai pemilihan benih hingga masa panen.
Buka Daftar Isi
- 1 Syarat Tumbuh Cabe Rawit
- 2 Persiapan Lahan Budidaya Cabe Rawit
- 3 Persiapan Bibit dan Penyemaian
- 4 Cara Menanam Cabe Rawit
- 5 Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag
- 6 Pemasangan Ajir
- 7 Cara Merawat Tanaman Cabe Rawit
- 8 Masa Panen dan Cara Panen Cabe Rawit
- 9 Analisa Budidaya Cabe Rawit
- 10 Biaya Tetap
- 11 Biaya Operasional
- 12 Penghasilan
- 13 Related posts:
- 14 Related
Syarat Tumbuh Cabe Rawit
Cabe rawit dapat tumbuh dimana saja, karena tanaman ini mudah beradaptasi dengan lingkungan. Tetapi tanaman ini akan subur dan tumbuh maksimal apabila dibudidayakan di ketinggian 0-500 mdpl.
Apabila ditanam diatas 1000 mdpl, produktifitas cabe akan berkurang. Tanaman ini memperukan sinar matahari langsung minimal 8 jam perharinya. Ph ideal untuk tanaman cabe adalah 6,5 – 7.
Lahan untuk menanam cabe rawit baiknya menggunakan yang steril, yakni lahan yang belum pernah ditanami tanaman cabe atau tanaman lain pada waktu sebelumnya.
BACA JUGA : MACAM MACAM SAYURAN DAN MANFAATNYA
Setidaknya tidak ditanami tanaman minimal selama 6 bulan. Cabe rawit juga tidak diperkenankan ditanam dilahan yang berdekatan dengan lahan cabe yang sudah diatanam terlebih dahulu.
Jarak tanam cabe rawit biasanya menggunakan bedengan dengan ukuran 1,2 meter dan jarak tanam barisan bedengan 50 cm.
Persiapan Lahan Budidaya Cabe Rawit
Pertama yang hasrus dilakukan adalah mempersiapkan lahan untuk menanam cabe rawit, langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Bersihkan lahan dari gulma dan sisa sisa tanaman sebelumnya serta laukukan penggemburan tanah
- Buatlah bendengan untuk penanaman dengan lebar 90 – 100 cm, untuk panjang bendengan menyesuaikan dengan lahan
- Lakukan pemupukan dasar, untuk pupuk dasar cabe rawit bisa menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang, TSP, KCL dan ZA
- Pupuk dasar tersebut ditaburkan 10 – 15 hari sebelum penanaman cabe rawit
- Jarak tanam 70 x 60 cm.
Persiapan Bibit dan Penyemaian
Benih cabe rawit yang dapat ditanam ada banyak, diantaranya bisa jenis cabe hibrida ataupun cabe lokal. Berikut ini cara penyemaian bibit dari biji cabe lokal :
- Pilih cabe dari pohon yang sehat
- Cabe dipilih yang sudah matang sempurna (merah sepenuhnya antara 90 – 100%
- Buah cabe yang dianjurkan adalah buah cabe dari hasil panen ke 4 sampai ke 6.
Penyemaian cabe dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan polybag dan menggunakan bedengan. Biasanya cabe yang menggunakan polybag menanamnya hanya di rumah, sementara yang menggunakan bedengan menanamnya di kebun yang lahannya cukup.
Benih yang baru diambil dari pohonnya bisa di semai terlebih dahulu, sementara benih yang sudah cukup lama, sebelum disemai benih terlebih dahulu direndam dengan menggunakan air hangat dan ZPT. Kamu juga bisa menggunakan campuran air bawang merah.
Bawang merah mengandung ZPT alami yang berguna untuk mempercepat perkecambahan dan merangsang akar. Bibit cabe yang sudah siap bisa ditanam dilahan pada usia 25 – 30 hari sesudah disemai.
Cara Menanam Cabe Rawit
Bibit cabe rawit ditanam pada lahan diusia 20 – 30 hari setelah proses persemaian. Sebaiknya penanaman dilakukan di waktu sore hari. Selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut :
- Pilihlah bibit yang sehat dengan ciri-ciri mempunyai vigor yang kuat dengan daun yang berwarna hijau segar
- Lakukan penyiraman supaya tanaman cabe rawit tidak layu
- Gunakan jarak tanam 80 x 60 cm (musim hujan) dan 70 x 60 cm (musim kemarau)
Jarak tanam sebaiknya jangan terlalu rapat sepaya lahan tidak sangat lembab, karena lahan yang lembab bisa menyebabkan penyakit cendawan yang bisa menyerang tanaman.
Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag
Cara menanam cabe rawit di polybag sebenarnya tidak jauh berbeda dengan teknik budidaya cabe rawit dilahan perkebunan, caranya yaitu :
Siapkan media tanam terlebih dahulu, media tanam tersebut berupa tanah yang dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1.
Masukan media tanam tadi kedalam plastik kecil dengan diameter sekitar 3 – 5 cm dan beri lubang secukupnya dengan tujuan membuat sirkulasi udara agar nanti udara media tanamnya seimbang.
Siram media tanam yang sudah dimasukan kedalam plastik dengan perangsang akar, media penyemaian tersebut baiknya disimpan pada tempat yang teduh supaya tidak terkena sinar matahari langsung, angin dan hujan.
Selanjutnya, pindahkan bibit apabila sudah mempunyai 4 helai daun yang utuh dan memindahkannya ke media penanaman seperti polybag.
Sebelumnya, polybag tersebut diisi dengan tahan yang gembur, bisa diberi campuran pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dan simpan selama 2 minggu.
Pemasangan Ajir
Ajir atau sering juga disebut lanjaran perlu dipasang untuk menopang tanaman cabe supaya tidak roboh, sebaiknya pemasangan ajir dipasang sebelum proses penanaman atau bisa juga segera sesudah proses penanaman.
Ajir bisa menggunakan bambu atau kayu, kemudian ditancapkan dengan jarak sekitar 5 cm dari tanaman cabe rawit. Tanaman diikatkan pada ajir menggunakan tali.
Pemasangan ajir baiknya dengan posisi yang miring dengan membentuk sudut 30 – 40 derajat supaya tanaman tidak rusak
Cara Merawat Tanaman Cabe Rawit
Untuk menghasilkan cabe rawit yang melimpah, tentunya tidak terlepas dengan proses perawatan atau pemeliharaannya. Cara perawatan cabe rawit bisa dengan melakukan penyulaman apabila tanaman cabe rawit ada yang terserang penyakit atau mati.
Proses penyulaman bisa dilakukan sampai tanaman berusia 2 minggu. Bersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Proses pembersihan gulma ini berguna untuk mengatasi serangan penyakit dan hama.
Proses penyiraman bisa diperlukan apabila diperlukan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila musim kemarau penyiraman bisa dilakukan 2 kali dalam sehari, tetapai apabila musim hujan penyiraman kadang tidak perlu dilakukan.
Pemupukan cabai rawit bisa dilakukan ketika tanaman cabe rawit berusia 2 minggu setelah masa penanaman, proses pemupukan pertama bisa dengan menggunakan pupuk NPK kurang lebih 3 kg / 1000 tanaman.
Larutkan NPK dengan 200 liter air dan kemudian siramkan pupuk tersebut pada tanaman cabe rawit dengan takaran 200 ml/tanaman.
Pemupukan selanjutnya bisa dilakukan setiap 1 minggu dengan tambahan dosis dengan berkala. Penggunaan pupuk bisa disesuaikan dengan kebutuhan. \
Pupuk cabe rawit yang bisa digunakan antara lain :
- KCL
- NPK
- TSP
- KNO3
- ZA
- MKP
Hama tanaman cabe rawit yang sering menyerang biasanya jangkrik, ulat tanah, ulat grayuk, kutu daun, lalat buah dan bekicot.
Sementara penyakit tanaman cabe rawit adalah virus gemini, bercak daun, busuk batang, layu fusarium, layu bakteri, antraknosa/patek, dan busuk buah.
Untuk menangani hama dan penyakit tersebut bisa dilakukan dengan penyemprotan fungisida dan insektisida.
Masa Panen dan Cara Panen Cabe Rawit
Cabe rawit bisa dipanen setelah berusia 80 – 90 hari setelah masa penanaman. Cabe rawit yang bisa dipanen biasanya yang berwarna hijau dan cabe rawit merah, cabe rawit dipanen bisa menyesuaikan keinginan pasar.
Waktu panen cabe rawit yang baik adalah dipagi hari setelah embun kering. Cabe rawit dipanen setiap 1 minggu sekali jika menanam cabe rawit dilakukan secara benar.
Cabe rawit bisa memproduksi sekitar 2 – 3 tahun untuk cabe rawit lokal. Untuk cabe rawit hibrida usia produksinya biasanya lebih pendek, yaitu 8 – 12 bulan.
Analisa Budidaya Cabe Rawit
Berikut ini adalah analisa petani cabe rawit menurut sebagian besar petani cabe :
Komoditas | Cabe Rawit |
Luas Penanaman Cabe | 1 Ha |
Lama Usaha Cabe | 6 Bulan |
Biaya Tetap
Sewa Lahan 1 Ha 612,500 | Rp. 612,500 |
Cangkul 7 unit @ Rp 55,000 | Rp. 385,000 |
Parang 7 unit @ Rp. 40,000 | Rp. 280,000 |
Gembor 7 unit @ Rp. 35,000 | Rp. 245,000 |
Sak/karung 50 unit @ Rp. 2,500 | Rp. 125,000 |
Sprayer 2 unit @ Rp. 230,000 | Rp. 460,000 |
Biaya Operasional
Pembuatan Surjan 143 HOK @ Rp. 35,000 | Rp. 5,005,000 |
Pengolahan bedengan 35 HOK@ Rp. 35,000 | Rp. 1,225,000 |
Penanaman dan Penyulaman 8 HOK @ Rp 35,000 | Rp. 280,000 |
Pemupukan 15 HOK @ Rp. 30,000 | Rp. 450,000 |
Penyiraman 98 HOK@ Rp. 30,000 | Rp. 2,940,000 |
Pemasangan Ajir 15 HOK@ Rp. 35,000 | Rp. 525,000 |
Perbaikan Saluran 6 HOK @ Rp. 35,000 | Rp. 210,000 |
Pemberantasan HPT 25 HOK @ Rp. 35,000 | Rp. 875,000 |
Panen dan Angkut 120 HOK@ Rp. 35,000 | Rp. 4,200,000 |
Benih Cabe rawit 20 bks 10 gr @ Rp.20,000 | Rp. 400.000 |
Pupuk Organik 1,000 kg @ Rp. 750 | Rp. 750,000 |
Pupuk Urea 100 kg @ Rp. 1,700 | Rp. 170,000 |
Pupuk SP-36 100 kg @ Rp. 2,100 | Rp. 210,000 |
Pupuk NPK 200 kg @ Rp. 6.000 | Rp. 1,200,000 |
Pupuk Daun 2 ltr @ 80.000 | Rp. 160.000 |
Pestisida 10 liter @ Rp. 65,000 | Rp. 650,000 |
Kapur Pertanian/Dolomit 250 kg @ Rp. 700 | Rp. 175,000 |
Kayu/Bambu ajir 20,000 Batang @ Rp. 150 | Rp. 3,000,000 |
Total Biaya Produksi 1 ha | Rp. 24,532,500 |
Penghasilan
Total Produksi 2,000 kg @ Rp. 37,500 | Rp. 75,000,000 |
Total Hasil / Pendapatan 1 ha | Rp. 24,532,500 |
Total Biaya Produksi 1 ha | Rp. 50,467,500 |
Keuntungan 1 bulan | Rp. 8,411,250 |
Sekian pembahasan kali ini, selamat mencoba menanam cabe rawit, semoga hasilnya memuaskan 🙂
Semua sumber gambar dari pixabay.com |
Terkait :