Jaringan Tumbuhan – Kita tahu bahwa setiap makhluk hidup itu tersusun atas bermiliaran sel. Jika sel – sel ini berkumpul, maka akan terbentuklah jaringan.
Jadi, dapat dikatakan bahwa jaringan merupakan kumpulan dari beberapa sel yang kemudian akan berkumpul menjadi satu membentuk menjadi jaringan.
Saat sel membentuk jaringan, ia akan memiliki struktur dan fungsi yang khusus sesuai dengan sel – sel yang menyusun jaringan tersebut. Agar penjelasannya lebih jelas dan lebih lengkap berikut akan kami jelaskan lebih rinci terkait jaringan – jaringan penyusun tumbuhan.
Buka Daftar Isi
Pengertian Jaringan Menurut Beberapa Ahli
Dibawah ini merupakan pengertian jaringan tanaman menurut beberapa para ahli, diantaranya adalah :
- Berdasarkan pendapat Nurhayati (2012)
Dalam bukunya menyatakan bahwa jaringan ini merupakan jaringan yang terdiri atas sel – sel yang memiliki kemampuan totipotensi (tumbuh) yang berbeda jika dibandingkan dengan jaringan hewan.
Totipotensi adalah kemampuan memperbanyak diri dengan menggunakan sel – sel yang ada dalam dirinya sendiri.
- Menurut Avivi (2004)
Dalam bukunya juga menyatakan bahwa kemampuan jaringan dasar yang menyintesis senyawa organik dalam mendukung dan menyediakan zat – zat yang diperlukan oleh tanaman sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
- Soerdikoesomo (2007)
Menjelaskan bahwa jaringan merupakan kumpulan sel – sel yang memiliki bentuk, fungsi dan struktur yang sama. Pada tanaman jaringan – jaringan penyusunnya terdiri dari jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa.
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan pada tanaman di bagi menjadi 6 macam, antara lain sebagai berikut:
1. Jaringan Meristem (Embrionik) Tumbuhan
Jaringan meristem atau jaringan embrionik merupakan kumpulan jaringan muda yang memiliki kemampuan untuk selalu aktif membelah.
Sel – sel meristem akan selalu aktif membelah dan menghasilkan sel baru dan mereka tetap berada pada jaringan meristem dan nantinya akan berfungsi sebagai sel inisiasi.
Sedangkan sel – sel baru akan digantikan oleh meristem yang selanjutnya akan disebut sebgai sel derivatif atau turunan.
Ciri – ciri jaringan meristem:
- Memiliki ukuran sel yang kecil
- Merupakan sel – sel muda yang berada pada fase pembelahan dan pertumbuhan
- Merupakan sel yang memiliki dinding yang tipis
- Terdapat nukleus yang relatif besar
- Memiliki ukuran vakuola yang relatif kecil
- Mengandung banyak sitoplasma
- Selnya berbentuk kubus
Macam – macam jaringan meristem
Jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Berikut penjelasannya.
Jaringan Meristem Berdasarkan Posisi dalam Tumbuhan
- Meristem apikal: jaringan ini terdapat pada ujung puncak utama, pucuk lateral dan juga ujung akar. Sehingga dapat dikatakan bahwa jaringan ini penyusun bagian tanaman yang berada di bagian ujung – ujung.
- Meristem interkalar: jaringan yang berada di antara jaringan dewasa, contohnya terdapat pada meristem pangkal tanaman pada anggota rumput – rumputan.
- Meristem lateral: terletak sejajar dengan permukaan organ contohnya pada kambium dan kambium gabus (felogen).
Jaringan Meristem Berdasarkan Asal Usulnya
- Meristem primer: sel – sel yang berasal dari sel – sel embrionik (meristem apikal).
- Meristem sekunder: sel – sel yang berkembang dan sudah mengalami diferensiasi, contohnya kambium gabus.
2. Jaringan Dewasa (Permanen) Tumbuhan
Jaringan meristem dewasa adalah jaringan yang sel – selnya telah mengalami diferensiasi. Jika jaringan ini sudah berdiferensiasi maka jaringan tersebut sudah tidak dapat membelah kembali.
Ciri – ciri jaringan dewasa (permanen):
- Tidak aktif membelah
- Memiliki ukuran lebih besar daripada jaringan meristem
- Memiliki vakuola yang berukuran besar
- Memiliki ruang antar sel disetiap selnya
- Mengalami penebalan dinding sel sesuai dengan fungsinya
Fungsi jaringan parenkim (dasar)
- Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
- Tempat berlangsungnya fotosintesis
- Sebagai jaringan penyokong
Macam – macam Jaringan Parenkim (Dasar)
Jaringan parenkim dapat dikelompokkan menjadi dua macam, dengan penjelasan sebagai berikut.
Jaringan Parenkim Berdasarkan Fungsinya
- Parenkim asimilasi (klorenkim): merupakan jaringan parenkim yang banyak mengandung klorofil dan berfungsi dalam fotosintesis.
- Parenkim air: jaringan yang biasanya terdapat pada tanaman xerofit atau epifit yang berfungsi untuk menimbun/menyimpan air pada saat musim kemarau.
- Parenkim penimbun: jaringan yang berfungsi untuk penyimpanan makanan. Jaringan ini biasanya terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang. Makanan tersebut dapat berbentuk zat – zat padat, tepung, lemak, protein dan gula.
- Parenkim udara (Aerenkim): merupakan jaringan yang memiliki ruang antar sel yang berfungsi bagi tanaman air untuk mengapungkan tanaman di air. Salah satu contohnya adalah pada tangkai Canna sp.
- Parenkim pengangkut: jaringan yang berfungsi untuk mengangkut makanan ataupun air yang biasanya disebut sebagai jaringan pembuluh.
Jaringan Parenkim Berdasarkan Bentuknya
- Parenkim palisade: biasanya jaringan ini terdapat pada biji dengan bentuk selnya panjang, tegak, dan banyak mengandung banyak kloroplas. Jaringan parenkim palisade biasanya berada pada mesofil daun.
- Parenkim bunga karang: jaringan penyusun mesofil daun yang berukuran tidak tetap serta terdapat ruang antar sel lebar.
- Parenkim bintang: jaringan yang biasanya dapat ditemukan pada tangkai duan Canna sp yang memiliki bentuk mirip dengan bintang dan bersambungan pada bagian ujungnya.
- Parenkim lipatan: jaringan yang biasa dapat ditemukan pada jaringan mesofil daun, contohnya pinus dan padi. Jaringan ini mengandung banyak kloroplas.
3. Jaringan Penyokong/Penguat Tumbuhan
Jaringan penyokong atau penguat tumbuhan merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong tumbuhan agar tetap tegak.
Jaringan penyokong berdasarkan bentuk dan sifat antara lain sebagai berikut.
Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong tanaman, baik yang muda ataupun tanaman herba. Kolenkim merupakan sel yang memiliki sifat seperti parenkim.
Kolenkim tersusun dari sel – sel yang hidup dengan protoplasma yang aktif dan memiliki bentuk yang memanjang dan penebalan yang tidak merata. Jaringan ini memiliki fungsi sebagai pelindung biji dalam pembuluh vaskuler.
4. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai penguat dari sel – sel mati. Skelerenkim memiliki ciri sebagai berikut:
- Dinding selnya mengalami penebalan berupa lignin
- Merupakan sel mati
- Biasanya ditemukan pada tumbuhan yang tidak dapat tumbuh dan berkembang lagi.
- Terdapat pada perisikel, korteks dan diantara xilem dan floem.
5. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang berfungsi dalam mengangkut zat hara ataupun air mineral. Jaringan pengangkut terdiri dari xilem dan floem.
6. Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang terdiri dari sel – sel gabus yang berbentuk memanjang dan terdiri dari sel yang mati dan kosong.
Macam – Macam Jaringan Gabus
Macam – macam jaringan gabus dibagi menjadi dua macam yaitu:
- Felem: jaringan gabus yang terbentuk dari kambium yang tumbuh ke arah luar dan sel – selnya mati.
- Feloderm: jaringan gabus yang terbentuk dari kambium yang tumbuh ke arah dalam dan sel – selnya hidup menyerupai parenkim.
Demikian penjelasan mengenai tumbuhan beserta penyusun jaringan pada tumbuhan yang disertai dengan penjelasan fungsi – fungsinya.